Senin, 15 Juni 2009

Windows Linux

Seiring berkembangnya dan maraknya penggunaan sistem operasi Linux oleh berbagai kalangan, dengan berbagai alasan didalamnya. Berikut ini kami sajiian sejarah singkat Linux dan juga sejarah singkat UNIX sebagai awal munculnya Linux yang kami ambil dari buku Abdul kadir. Ken Thompson dari Bell Laboratories membuat versi awal dari UNIX dengan nama UNICS (UNIplexed Information and Computing Services), suatu nama yang dipengaruhi oleh sistem operasi pendahulunya MULTITICS (MULtiplexed Informationand Computing Services). MULTICS sendiri juga diciptakan oleh Ken Thompson dan rekan-rekanya. Versi pertama UNIX diselesaikan pada tahun 1969, ditulis dengan bahasa rakitan (assembly) pada komputer PDP-7 (sebuah komputer keluaran Digital Equipment Corporation). Pada tahun 1973, Ken Thompson dan Dennis Rithie menulis ulang Kernel (bagian inti dari sistem UNIX) dengan bahasa C. Perkembangan inilah yang membuat UNIX kini dapat diterapkan pada segala macam mesin, mengingat C adalah bahasa yang bersifat portabel (mudah dipindahkan). Pemakaian UNIX pada mesin lain dimulai pada tahun 1976 / 1977. Saat itu Dennis Rithie dan Stephen Johnson berhasil memindahkan sistem UNIX ke mesin Interdata 8/32. Hal ini yang menjadi tonggak sejarah yang menunjukkan keportabilitasan UNIX.

Lisensi UNIX yang bersifat komersial diberikan pertama kali oleh AT&T ke System Onyx, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Bob Marsh dan Kip Myers pada tahun 1978. Saat itu UNIX dianggap sebagai sistem operasi yang ampuh untuk menangani sistem dengan 16 bit.

Pada dekade 80-an, UNIX berkembang dengan pesat, termasuk pada PC. Salah satu sistem UNIX pada PC yang terkenal adalah XENIX (Santa Cruz Operation), yang merupakan mitra Microsoft. Pada dekade ini pula lahir System V (1984, dikembangkan di Computing Science Research Group, Bell Laboratories, New jersey) yang menjadi kiblat dari kebanyakan versi UNIX. Selain itu, pada tahun 1984 juga terdapat proyek yang disebut GNU (GNU’s Not Unix) yang dikembangkan oleh the Free Software Fondation (FSF). Tujuan dari proyek ini adalah membangun sistem semacam UNIX yang bersifat bebas-royalti bagi pemogram dan pengembang. Proyek inilah yang kemudian hasi mendasari Linux.

Mulai pertengahan 90-an, Linux (kloning dari sistem operasi UNIX yang diciptakan oleh Linus Torvalds dan dipublikasikan pertama kali sekitar November 1991) mulai naik daun di lingkungan PC dan menjadi pesaing Microsoft Windows. Memasuki tahun 200, Linux terus berkibar. Dengan konsep “open source” (kode program bisa dilihat dan dikembangkan oleh siapa saja) dan gratis, banyak pemakai, terutama di lingkungan kampus, yang tertarik menggelutinya. Dukungan aplikasi yang kian meluas, dari aplikasi perkantoran, multimedia, hingga database yang sebagain besar bersifat gratis, membuat kalangan pemakai Linux tumbuh dengan cepat.

Kini muncul banyak distribusi (distro) Linux, antara lain : Fedora Core, Mandriva, Debian, OpenSuse dsb. Linux adalah semacam UNIX dan bukan UNIX. Alasannya adalah bahwa UNIX adalah merk dagang (bersifat komersial), sedangkan Linux tidak. Terlepas dari pendapat tersebut, perintah Linux SERUPA dengan perintah UNIX.

Kelebihan Linux

  1. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
  2. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan hampir semudah menggunakan Windows.
  3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source as Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux.
  4. Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan, hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Di mana, Linux sejak awal didesain multi-user, yang mana bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Pada Windows, hal ini tidaklah terjadi. Sehingga bila dilihat dari sisi maintenance / perawatan data maupun perangkat keras-pun akan lebih efisien. Artikel yang menunjang argumen ini:
  5. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Sehingga, tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server dunia yang cukup besar. Dari hasil riset IDC, pangsa pasar server dunia yang menggunakan Linux pada tahun 2008 akan mencapai 25,7 % (dapat dibaca di eweek.com).
  6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Komputer-komputer yang lama ini tidak perlu dibuang dan masih dapat digunakan untuk keperluan tertentu dengan menggunakan Linux (sebagai penunjang informasi dapat membaca artikel “Don’t Throw That Old PC Away–Give It New Life with Linux“). Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras. Sebagai contoh, beberapa bulan lalu, telah dirilis Windows Vista. Beberapa dokumen yang dibuat dalam Windows Vista tidak dapat dibuka dalam Windows XP. Sehingga, mau tidak mau, kita harus beralih ke Windows Vista, dan itu berarti meng-upgrade atau membeli perangkat keras (hardware) baru yang lebih bagus (perangkat keras minimum Windows Vista dapat dilihat Microsoft.com). Atau, bisa jadi ada aplikasi-aplikasi yang dibuat beberapa tahun yang lalu tidak dapat dibuka lagi di Windows Vista, karena sudah tidak didukung lagi oleh Microsoft.

Kekurangan Linux

  1. Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’. Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa dengan Linux.
  2. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
  3. Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
  4. Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar